Siapa yang Bisa Masuk Surga Hidup-Hidup?
Perjalanan jauh selalu punya tantangannya sendiri. Capek, pegal, dan kadang butuh tempat singgah sebentar buat sekadar meregangkan otot. Kebetulan, di tengah perjalanan, aku melihat sebuah masjid. Tempat yang tenang, sejuk, dan cukup nyaman untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Belum masuk waktu salat, jadi aku pikir tak ada salahnya rebahan sebentar sambil mengecek handphone. Saat sedang santai, tiba-tiba datang seorang pria dengan tampilan yang sangat agamis. Tanpa basa-basi, dia duduk di sebelahku dan langsung berceramah. Awalnya, aku pikir dia cuma mau ngobrol biasa, tapi ternyata dia mulai mengkritik. Tentang pakaianku, tentang bagaimana seharusnya orang bersikap di masjid, tentang bagaimana surga dan neraka seakan-akan sudah ada dalam genggamannya. Aku hanya mengenakan kaos dan celana bahan, dengan jaket dan ransel yang memang aku bawa untuk perjalanan. Sopan, bersih, dan tak ada yang salah. Lagipula, aku tak sendiri. Ada beberapa orang lain yang juga beristirahat ...