Cara Membuat Bakteri Starter



Posting sebelumnya sudah kita jelaskan apakah yang dimaksud denga em4 dan kegunaannya secara umum berikut juga contoh produknya. Pada kesempatan posting kali ini kita kan mencoba menjelaskan tentang bagaimana cara membuat bakteri starter secara mandiri. bakteri starter adalah bakteri yang biasa di gunakan orang untuk membuat pupuk cair atau pupuk kompos atau dengan kata lain membuat sendiri EM4.

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini sangat mudah untuk didapat disekitar kita, dan kami yakin kalian dapat mempraktekkannya secara mandiri dirumah masing-masing.

ALAT DAN BAHAN

Bahan :
1. sayuran atau buah yang sudah matang 1 Kg
2. gula pasir atau gula merah 3 ons
3. ragi
4. air 2 liter (untuk air sebaiknya jangan menggunakan air ledeng / PDAM karena kandungan mineral di air ledeng PDAM sudah berkurang jadi saya sarankan untuk menggunakan air sumur atau air sungai yang masih alami)

cara pembuatan :
 1. rebus air sampai mendidih
 2. campurkan bahan yaitu sayuran atau buah-buahan dan gula merah ragi jangan di masukan
 3. tunggu sampai air yang di campuri bahan dingin
 4. setelah dingin campurkan ragi

 Setelah cara di atas sudah dilakukan. sekarang tinggal proses fermentasi. proses fermentasi berkisar 15 hari, jika sudah 15 hari maka sekarang tinggal melalui proses penyaringan. jika suda di saring maka bakteri siap di gunakan. bakteri ini dapat di gunakan selama 6 bulan jika melebihi waktu bisa di pastikan bakteri sudah tidak bisa di gunakan lagi.

Catatan : 

  • artikel ini merupakan saduran dari artikel aslinya di situs ini , dan sudah dilakukan editan seperlunya.
  • Ragi atau fermen merupakan zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang mampu melakukan fermentasi dan media biakan bagi mikroorganisme tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk butiran-butiran kecil atau cairan nutrien. (Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Ragi)
  • Ragi adalah mikroorganisme hidup yang berkembang biak dengan cara memakan gula. Fungsi utama ragi adalah mengembangkan adonan.
  • Pengembangan adonan terjadi karena ragi menghasilkan gas karbondioksida (CO2) selama fermentasi. Gas ini kemudian terperangkap dalam jaringan gluten yang menyebabkan roti bisa mengembang. Komponen lain yang terbentuk selama proses fermentasi adalah asam dan alkohol yang berkontribusi terhadap rasa dan aroma roti, namun alkohol akan menguap dalam proses pemanggangan roti. Pengenalan karakteristik ragi dari berbagai produsen tentu akan memudahkan para baker untuk mengetahui ragi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan.


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer