Berbagai Jenis Pembeku Getah Karet (Lateks)

https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2018/02/10/938972/670x335/kebijakan-ri-bersama-malaysia-dan-thailand-berhasil-dongkrak-harga-karet-alam.jpg


Wilayah balangan umumnya banyak petani yang berkebun karet. Tanaman ini bahkan dibudidayakan secara turun temurun dari generasi ke generasi untuk diambil lateks atau getahnya. Di paringin tanaman karet punya penyebutan lain yaitu "tanaman para". Para petani para atau karet sudah merasakan betapa dulu mereka jaya karena harga mahal lateks sampai terakhir sekarang banyak yang mengeluh oleh murahnya harga jual getah lateks.
Proses pembekuan lateks ini dinamakan KOAGULASI. Sedangkan bahan yang ditambahkan untuk membekukan lateks disebut BAHAN KOAGULAN.
Getah Karet atau lateks ini harus dibekukan terlebih dahulu baru bisa dijual. Mereka bahkan mempunyai altenatif sendiri untuk bahan pembeku lateks (Koagulan)
Pada kesempatan ini kita akan membahas beberapa jenis pembeku (koagulan) getah karet/lateks yang umum digunakan di tingkat petani.
Jenis - Jenis Pembeku Getah Karet /Lateks
1. Asam semut /asam format
Asam format secara alami antara lain terdapat pada sengat lebah dan semut, sehingga dikenal pula sebagai asam semut. Asam format merupakan senyawa antara yang penting dalam banyak sintesis bahan kimia .
Rumus kimia asam format dapat dituliskan sebagai HCO OH atau CH 2 O2.
Asam semut adalah pembeku lateks yang paling baik.
Pada umumnya digunakan larutan asam format/asam semut atau asam asetat /asam cuka dengan konsentrasi 1-2% ke dalam lateks dengan dosis 4 ml/kg karet kering. Tujuan dari penambahan asam adalah untuk menurunkan pH lateks sehingga lateks akan membeku atau berkoagulasi, yaitu pada pH antara 4.5-4.7. Pada proses ini lateks akan membeku setelah 40 menit.
2. Umbi Gadung
Cara penggunaannya sama dengan buah mengudu, umbi gadung dihaluskan dengan cara diparut kemudian diperas airnya dan disaring. Perasan gadung ini bisa langsung digunakan atau dibiarkan semalaman sebelum digunakan. Ada juga petani yang mencampur dengan larutan asam semut dan air. Petani karet mencampurkan bahan ini merasakan bahwa hasil bekuan lateks lebih keras dibandingkan dengan hasil bekuan lateks hanya dengan larutan asam semut. Menurut petani karet ini pembekuan lateks mencampurkan bahan ini sangat singkat kurang lebih 30 detik lateks menjadi beku.
3. Tawas
Penggunaan tawas, terbilang sangat sederhana, mudah dan ekonomis. Hanya perlu ditambahkan ke getah karet/lateks. Akan tetapi lateks beku yang dihasilkan termasuk kualitas jelek sehingga harga jual lebih murah dibandingkan dengan menggunakan asam semut.
4. Mengkudu
Cara penggunaannya yaitu dipilih buah yang sudah matang atau hampir membusuk kemudian diletakkan pada saringan lalu diremas (diambil sarinya) dicampur dengan larutan asam semut dan air. Petani karet ini percaya bahwa buah mengkudu ini dapat mempercepat pembekuan dan menutup pori-pori lateks beku sehingga menahan air keluar atau menjaga penyusutan sementara, maka saat menjual ke agen masih banyak air yang terkandung didalam lateks beku dan menguntungkan bagi petani ini saat ditimbang
5. Daun pohon Mentru dan daun pohon Sempu
Pohon mentru petani menyebutnya mentru lada / mentru sengir (daerah Sumatera) daun yang digunakan baik tua atau daun muda. Para petani karet mengatakan bahwa daun ini dapat digunakan untuk pembekuan lateks tanpa harus menggunakan asam semut. Cara penggunaannya yaitu dengan cara ditumbuk halus kemudian diperas sambil disaring (diambil sarinya) serta ditambahkan dengan air. Begitu pula pada penggunaan daun sempu, cara penggunaannya sama dengan daun mentru. Petani juga mengatakan bahwa tidak seperti dedaunan pada umumnya, kedua daun ini jika diambil sarinya tidak berwarna hijau dan tidak mempengaruhi warna bekuan lateks. Namun keberadaan pohon ini sudah langka, petani harus mencari di dalam hutan dan penggunaannya relatif lama maka dedaunan ini jarang digunakan serta hanya sebagai cadangan asam semut.
6. Pupuk SP-36
Sebenarnya ini adalah penyalah gunaan fungsi pupuk karena seharusnya pupuk digunakan untuk penyubur tanah. Sifat asam dari pupuk inilah yang mampu membekukan getah karet. Karet beku yang dihasilkan lebih rapuh dibanding bahan pembeku lainnya.
7. Asap cair
Di beberapa daerah para petani karet pernah mencoba pembekuan karet dengan asap cair yang diproduksi sendiri dari hasil pembakaran arang tempurung kelapa dengan teknik destilasi sehingga dihasilkan larutan cair dari asap yang didinginkan dengan bantuan air pada teknik destilasi.  Hasilnya baik , proses pembekuannya cepat, ramah lingkungan dan tidak berbahaya jika terkena tangan , tetapi harga jual di hargai oleh pabrik sama dengan karet yang pembekuanya dengan pupuk SP-36.
8. Nenas
Tanaman nenas ternyata juga bisa digunakan sebagai alternatif pembeku lateks. Cara penggunaannya juga mirip dengan penggunaan buah mengkudu ataupun gadung. Sifat asam dari Sari nenas inilah yang membuat lateks membeku lebih cepat.
Ada juga penelitian yang memanfaatkan akar nenas sebagai bahan koagulan (pembeku) Lateks, Sumber penelitian ini disini : https://pahwawan45.wordpress.com/2010/07/27/memanfaatkan-akar-nanas-untuk-mempercepat-proses-pembekuan-pada-getah-karet/)
Dari bermacam koagulan untuk Lateks diatas menghasilkan lateks beku dengan kualitas bermacam macam.
Dengan menggunakan asam semut adalah alternatif terbaik yang bisa digunakan karena menghasilkan kualitas lateks terbaik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Bakteri Starter

Taksasi Hasil Berdasarkan Populasi