Penawar sampai sebagai pestisida nabati
Pengalaman petani sebagai orang yang profesional di bidang pertanian karena mereka adalah orang yang setiap hari berkecimpung di bidang pertanian. Bekerja bersama mereka langsung di lapangan sering mendapatkan ilmu yang hebat berdasarkan pengamalan mereka di lahan/lapangan.
Tanaman ini di kalimantan dikenal sebagai penawar sampai, di daerah jawa dikenal sebagai brotowali. Brotowali
dikenal dengan rasa pahitnya. Namun, dalam zat pahit pikroretin dan
alkaloid berberina itu terkandung senyawa ampuh untuk membunuh bakteri
jahat di saluran pencernaan, termasuk cacing.
Di beberapa daerah, tanaman obat ini dikenal dengan nama Penawar Sampai (Kalimantan, Banjar), andawali (Sunda), daun gadel, putrawali (Jawa), dan antawali (Bali). Tak hanya daunnya, bagian batang tanaman merambat ini juga dikenal sebagai sumber senyawa kimia yang berkhasiat obat.
Saya punya pengalaman yang menyenangkan berkaitan dengan penawar sampai ini saat kami dulu mengunjungi petani binaan di desa Bakarung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kalimantan selatan.
Salah seorang petani punya ekperimen unik untuk melawan hama wereng yang setiap tahun pasti menyerang tanaman padi mereka. Penawar sampai yang biasanya digunakan cuma sebagai bahan jamu tradisional, oleh beliau digunakan sebagai bahan utama pestisida nabati untuk hama wereng.
Cara yang digunakan oleh beliau cukup sederhana yaitu dengan memarut batang tanaman penawar sampai/brotowali dengan menggunakan parutan kelapa, kemudian hasilnya dicampur dengan air bersih dan disaring sehingga mendapatkan larutan bahan campuran hasil saringan.
Larutan ini kemudian didiamkan selama kurang lebih 24 jam atau sehari semalam dan segera siap digunakan dengan cara disemprotkan langsung kepada tanaman padi yang terserang untuk melindungi dari serangan hama wereng.
Banyak rekan beliau yang bertanya efek larutan tersebut karena rasa pahit tanaman penawar sampai jika digunakan ke tanaman padi, mereka khawatir rasa padi mereka akan pahit juga. Ternyata hasilnya justru diluar dugaan : hama wereng tidak menyerang tanaman dan rasa padinya tetap seperti biasa ! Luar Biasa !!
Bahkan saat panen padi kemudian kami juga diundang beliau untuk acara selamatan dirumah beliau, dan menu yan disajikan adalah hasil padi yang diceritakan beliau tersebut. Alhamdulillah.
Kearifan lokal yang demikianlah yang kami (para petugas dan pengajar) harapkan dari para petani, karena mereka mau mencoba inovasi baru yang positif bagi budidaya padi mereka. Pada tingkat lapangan cukup sulit membiasakan para petani untuk merubah pola pikir konvensional mereka untuk menerima teknologi baru. Mereka sering tidak percaya dan masa bodoh tentang hal-hal macam diatas.
Paling efektif digunakan metode contoh seperti cerita penawar sampai diatas, para petani sudah melihat dan membuktikan sendiri caranya untuk mempraktekkan pestisida alternatif dengan menggunakan penawar sampai.
Di beberapa daerah, tanaman obat ini dikenal dengan nama Penawar Sampai (Kalimantan, Banjar), andawali (Sunda), daun gadel, putrawali (Jawa), dan antawali (Bali). Tak hanya daunnya, bagian batang tanaman merambat ini juga dikenal sebagai sumber senyawa kimia yang berkhasiat obat.
Saya punya pengalaman yang menyenangkan berkaitan dengan penawar sampai ini saat kami dulu mengunjungi petani binaan di desa Bakarung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kalimantan selatan.
Salah seorang petani punya ekperimen unik untuk melawan hama wereng yang setiap tahun pasti menyerang tanaman padi mereka. Penawar sampai yang biasanya digunakan cuma sebagai bahan jamu tradisional, oleh beliau digunakan sebagai bahan utama pestisida nabati untuk hama wereng.
Cara yang digunakan oleh beliau cukup sederhana yaitu dengan memarut batang tanaman penawar sampai/brotowali dengan menggunakan parutan kelapa, kemudian hasilnya dicampur dengan air bersih dan disaring sehingga mendapatkan larutan bahan campuran hasil saringan.
Larutan ini kemudian didiamkan selama kurang lebih 24 jam atau sehari semalam dan segera siap digunakan dengan cara disemprotkan langsung kepada tanaman padi yang terserang untuk melindungi dari serangan hama wereng.
Banyak rekan beliau yang bertanya efek larutan tersebut karena rasa pahit tanaman penawar sampai jika digunakan ke tanaman padi, mereka khawatir rasa padi mereka akan pahit juga. Ternyata hasilnya justru diluar dugaan : hama wereng tidak menyerang tanaman dan rasa padinya tetap seperti biasa ! Luar Biasa !!
Bahkan saat panen padi kemudian kami juga diundang beliau untuk acara selamatan dirumah beliau, dan menu yan disajikan adalah hasil padi yang diceritakan beliau tersebut. Alhamdulillah.
Kearifan lokal yang demikianlah yang kami (para petugas dan pengajar) harapkan dari para petani, karena mereka mau mencoba inovasi baru yang positif bagi budidaya padi mereka. Pada tingkat lapangan cukup sulit membiasakan para petani untuk merubah pola pikir konvensional mereka untuk menerima teknologi baru. Mereka sering tidak percaya dan masa bodoh tentang hal-hal macam diatas.
Paling efektif digunakan metode contoh seperti cerita penawar sampai diatas, para petani sudah melihat dan membuktikan sendiri caranya untuk mempraktekkan pestisida alternatif dengan menggunakan penawar sampai.