JENIS-JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH

Zat pengatur tumbuh atau sering disebut dengan fitohormon dapat diproduksi oleh tubuh tanaman sendiri ataupun dibuat secara sintetis. Zat pengatur tumbuh dibutuhkan dalam jumlah yang relatif sedikit oleh tanaman akan tetapi jumlah tersebut mempunyai efek yang luar biasa bagi tanaman. Selama ini ahli biologi tumbuhan telah mengidentifikasi lima tipe utama ZPT
yaitu : Auksin, Sitokinin, Giberelin, Asam Absisat dan Etilen.

1. AUKSIN

Istilah auksin diberikan pada sekelompok senyawa kimia yang memiliki fungsi utama mendorong pemanjangan kuncup yang sedang berkembang.
Istilah auksin pertama kali digunakan oleh Frits Went yang menemukan bahwa suatu senyawa menyebabkan pembengkokan tubuh tanaman menuju ke arah cahaya. Pembengkokan yang terjadi akibat terpacunya pemanjangan sel oleh auksin pada sisi yang ditempeli potongan agar (jelly) yang mengandung auksin. Jenis Auksin yang ditemukan Went yang fungsinya merangsang tubuh tanaman menuju cahaya kini diketahui sebagai asam indol asetat (IAA) atau indoleacetic acid.

Beberapa auksin dihasilkan secara alami oleh tumbuhan, misalnya IAA (Indo-leacetic Acid), PAA (Phenylacetic Acid) dan IBA (Indolebutric Acid). Auksin juga sudah diproduksi secara sintetic (buatan) seperti NAA (Napthalene Acetic Acid) 2,4 D dan MCPA (2- Methyl-4 Chlorophenoxyacetic Acid).

Auksin secara sederhana digambarkan sebagai ZPT yang memacu pemanjangan sel yang menyebabkan pemanjangan batang dan akar.
Auksin bersifat memacu perkembangan meristem akar adventif sehingga sering digunakan sebagai zat perangsang tumbuh akar pada stek tanaman. Auksin juga mempengaruhi perkembangan buah, dominasi apikal, fototropisme dan geotropisme. Kombinasi auksin dengan giberelin memacu perkembangan jaringan pembuluh dan mendorong pembelahan sel pada kambium pembuluh, sehingga
mendukung pertumbuhan diameter batang.

Beberapa jenis auksin yang dapat ditemukan disekitar kita antara lain :

1. 4-kloro indolasetat (4 kloro IAA) yang ditemukan pada biji muda jenis kacang-kacangan,

2. Asam fenil asetat (PAA) yang ditemui pada banyak jenis tumbuhan,

3. Asam indolbutirat (IBA) yang ditemukan pada daun jagung dan berbagai jenis tumbuhan dikotil.

FUNGSI AUKSIN

Auksin berperan dalam berbagai macam kegiatan tumbuhan di antaranya adalah:

1) Pembentukkan akar. Auksin akan memacu proses terbentuknya akar serta pertumbuhan akar dengan lebih baik.

2) Pembungaan dan pembuahan. Auksin akan merangsang dan mempertinggi prosentase timbulnya bunga dan buah.

3) Perkecambahan biji. Auksin akan mematahkan dormansi biji (biji tidak mau berkecambah) dan akan merangsang proses perkecambahan biji. Perendaman biji/benih dengan Auksin juga akan membantu menaikkan kuantitas hasil panen.

4) Perkembangan buah. Pada waktu biji matang berkembang, biji mengeluarkan auksin ke bagian-bagian bunga sehingga merangsang pembentukan buah. Dengan demikian, pemberian auksin pada bunga yang tidak diserbuki akan merangsang perkembangan buah tanpa biji. Hal ini disebut partenokarpi. Contohnya pada buah semangka tanpa biji.

5) Dominansi apikal. Dominansi apikal adalah pertumbuhan ujung pucuk suatu tumbuhan yang menghambat perkembangan kuncup lateral di batang sebelah bawah. Dominansi apikal merupakan akibat dari transpor auksin ke bawah yang dibuat di dalam meristem apikal.

6) Absisi. Daun muda dan buah muda membentuk auksin, agar keduanya tetap kuat menempel pada batang. Tetapi, bila pembentukan auksin berkurang, selapis sel khusus terbentuk di pangkal tangkai daun dan buah sehingga daun dan buah gugur.

7) Pembentukan akar adventif. Auksin merangsang pembentukan akar liar yang tumbuh dari batang atau daun pada banyak spesies.

8) Mengurangi gugurnya buah sebelum waktunya.

9) Mematahkan dominansi pucuk / apikal, yaitu suatu kondisi dimana pucuk tanaman atau akar tidak mau berkembang.

Komentar

Postingan Populer