Sitokinin, Asam Absisat dan Etilen

Sitokinin
Tumbuhan menghasilkan sitokinin (biosintesis sitokinin) pada ujung akar. Kinetin merupakan sitokinin sintetik yang pertama ditemukan oleh Carlos Miller pada ikan kering. Setelah itu ditemukan senyawa sitokinin yang lain dalam endosperma cair
jagung, yaitu zeatin. Selain di jagung, zeatin jugatdpt di eksudat akar bunga matahari, daun begonia dan filtrat kultur jamur Rhizopogon roseu. Sitokinin ditemukan di hampir semua tanaman tingkat tinggi. Pada tubuh tanaman Banyak terkonsentrasi di daerah meristematik dan di daerah yg aktif tumbuh misal daun muda, meristem apikal, buah yg sedang berkembang. Kandungan sitokinin mulai berkurang pd jaringan tua yg tidak meristematis lagi . Sitokinin sintetik lainnya adalah BAP (6-benzilaminopurin) dan 2-ip.
Sitokinin mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
  1. Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik.
  2. Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem.
  3. Mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun.
  4. Menunda penuaan daun.
  5. Merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah masa istirahat biji (breaking dormancy).
Gas etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-kloroetifosfonat). Etilen sintetik ini sering di gunakan para pedagang untuk mempercepat pemasakan buah.
Selain memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
Aplikasi /penggunaan etilen secara alami dapat kita lihat dalam proses pemeraman buah, oleh karena itu disarankan jika ingin menyimpan buah dalam waktu lama maka buah masak sebaiknya jangan dicampur dengan buah yang setengah matang / mentah. Karena pada buah masak gas etilen dilepaskan ke udara sehingga memicu pemasakan buah.
Asam absisat (ABA)
Asam absisat (ABA) merupakan penghambat (inhibitor) dalam kegiatan tumbuhan. Hormon ini dibentuk pada daundaun dewasa. Asam absisat mempunyai peran fisiologis diantaranya adalah:
  1. Mempercepat absisi bagian tumbuhan yang menua, seperti daun, buah dan dormansi tunas.
  2. Menginduksi pengangkutan fotosintesis ke biji yang sedang berkembang dan mendorong sintesis protein simpanan.
  3. Mengatur penutupan dan pembukaan stomata terutama pada saat cekaman air.
Demikian fungsi dari berbagai jenis zat pengatur tumbuh, harus kita ingat bahwa zat pengatur tumbuh hanya diperlukan tanaman dalam jumlah yang relatif sangat kecil agar fungsinnya akan sesuai dengan yang kita inginkan. Jika digunakan dalam dosis berlebih mungkin akan memiliki pengaruh yang berbeda pada pertumbuhan tanaman.









Komentar

Postingan Populer